Federasi bulu tangkis dunia (BWF) berencana mengubah format
kualifikasi untuk olimpiade. Perbaikan format ini dilakukan untuk
mereduksi tindakan tidak sportif dan membuat kompetisi lebih adil bagi
semua negara.
Pernyataan ini dikemukakan Wakil Presiden BWF Paisan
Rangsikitpho merujuk insiden mundurnya pebulu tangkis China, Lin Dan di
babak semifinal kejuaraan Asia di Qingdao, China, pekan lalu. Lin Dan
mundur dengan alasan cedera dan memberi jalan kepada kompatriotnya, Chen
Jin, ke babak final.
Aksi Lin Dan ini kemudian memunculkan
spekulasi sebagai pengaturan hasil pertandingan, mengingat Chen Jin
membutuhkan kemenangan untuk mengejar poin dan mendongkrak peringkatnya
agar bisa lolos ke olimpiade.
Chen Jin akhirnya menjadi juara
dengan mengalahkan rekannya Du Pengyu. Hasil ini mendongkrak posisinya
ke peringkat keempat dunia menggeser posisi pemain Denmark, Peter Gade.
Sesuai
aturan kualifikasi olimpiade, setiap negara bisa mengirim tiga pemain
di sektor tunggal jika mampu menempatkan tiga pemainnya di posisi empat
besar. Dengan demikian, Chen Jin akan ke olimpiade bersama Lin Dan yang
berada di peringkat kedua dunia dan Chen Long yang berada di posisi
ketiga.
"Memang sulit dibuktikan kalau telah terjadi pengaturan
hasil pertandingan pada pertandingan antara Lin Dan melawan Chen Jin.
Dalam beberapa kasus, dokter turnamen juga sulit untuk bisa memastikan
kalau pemain tersebut benar-benar cedera atau berpura-pura. Makanya,
kami juga tidak berani mengambil kesimpulan kalau telah terjadi
pengaturan hasil pertandingan," kata Paisan, seperti dikutip The Star.
Karena
itu, kata Paisan, sebagai antisipasi, BWF lebih memilih untuk mengubah
format kualifikasinya. Paisan tidak menyebut detail perubahan yang
dimaksud. Namun, dia mengisyaratkan BWF akan menghilangkan kuota
maksimal tiga pemain di sektor tunggal.
Aksi Lin Dan yang mundur
dari turnamen karena alasan cedera sebenarnya bukan yang pertama kali.
Pada turnamen Singapura Open tahun lalu, Lin Dan bahkan mengecewakan
penonton karena mundur di partai final saat menghadapi Chen Jin.
Pelatih
Jepang asal Korea Selatan, Park Jo-bong dan pelatih tunggal asal
Malaysia Rashid Sidek juga pernah mengkritik pemain China yang tidak
sportif. Mereka menyayangkan sikap BWF yang lemah.
sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment